Bagi Anda yang bekerja di perkantoran atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mesin fotocopy bisa disebut sebagai salah satu alat yang sering Anda gunakan. Sadar atau tidak, mesin fotocopy pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyalin dokumen; mesin ini merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi sejak abad ke-20.
Seiring zaman, sudah ada beragam jenis mesin fotocopy yang bisa Anda beli, mulai dari mesin berukuran kompak hingga mesin berukuran super besar yang bisa menyalin hingga ribuan dokumen dalam hitungan jam. Beberapa produsen ternama bahkan sudah membuat mesin fotocopy yang bisa terhubung dengan jaringan nirkabel, serta mengakses dokumen langsung dari internet.
Apabila Anda penasaran dengan bagaimana prinsip kerja mesin fotocopy, artikel berikut ini akan memberikan gambaran sederhana tanpa menyinggung terlalu banyak soal teknis.
Komponen Utama Mesin Fotocopy
Secara sederhana, semua mesin fotokopi dilengkapi dengan toner, drum, dan sumber cahaya (biasanya berupa lampu). Namun, seiring perkembangan zaman, sudah ada banyak komponen tambahan, seperti laser, lensa khusus untuk memperbesar atau memperkecil hasil fotokopi, serta perangkat canggih seperti bluetooth dan penerima sinyal nirkabel.
Prinsip Kerja Komponen Utama Mesin Fotocopy
Pada dasarnya, apapun jenis mesin fotocopy yang Anda gunakan, proses penyalinannya selalu berasal dari teknik bernama Xerografi. Teknik yang ditemukan pada tahun 1959 oleh Chester Carlson, seorang fisikawan asal Negeri Paman Sam ini adalah sebuah teknik untuk mengekstrak photoreceptor dengan cahaya dan memindahkannya ke kertas kosong.
Partikel tinta dibubuhkan ke kertas kosong dengan perantara cahaya dan panas. Itulah mengapa kertas hasil fotocopy selalu terasa hangat saat baru keluar dari mesin. Teknik ini memungkinkan pengguna untuk menyalin kedua sisi dokumen, serta melakukan pemindaian secara otomatis.
Seperti yang sudah ditulis di atas, ada 3 komponen utama pada mesin fotokopi, yaitu sumber cahaya (lampu), drum, dan toner. Dengan ketiga komponen tersebut, fungsi dasar mesin dapat berjalan dengan mulus.
Kertas yang diletakkan di kaca mesin akan mendapat cahaya dari lampu, cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke drum di dalam mesin melalui lensa khusus. Pada titik ini, toner akan mulai menempel di bagian kertas yang tidak terkena cahaya. Hal tersebut bisa terjadi karena toner memiliki muatan positif, sementara drum memiliki muatan negatif.
Serbuk toner yang menempel pada drum mesin fotocopy kemudian akan ditempel ke kertas kosong dan dipanaskan sampai menempel. Pada tahap ini, proses fotokopi sudah selesai dan kertas akan keluar dari mesin dalam keadaan hangat.
Baca juga: Pentingnya Perawatan Berkala dengan Teknik Dasar Service Mesin Fotocopy
Tahapan Bagaimana Prinsip Kerja Mesin Fotocopy
Dalam praktiknya, prinsip kerja mesin fotocopy bisa dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
- Pre-exposure – tahapan awal saat kertas yang disalin ditembak dengan cahaya
- Primary changing – proses penciptaan muatan negatif pada komponen drum menggunakan aliran listrik
- Laser-exposure – proses penembakan laser untuk memperjelas bayangan sehingga hasil akhirnya lebih jelas. Hal ini biasanya membuat mesin fotocopy memiliki embel-embel “Laser Jet”
- Development – tahapan untuk menempelkan serbuk toner ke drum sesuai dengan pantulan bayangan dari lensa mesin
- Transfer – proses untuk memposisikan kertas kosong di tempat yang disediakan
- Separation – proses pemisahan serbuk toner di drum mesin fotocopy menggunakan magnet kuat yang ada di bawah kertas
- Fixing – proses pemanasan kertas agar toner menempel dan membentuk gambar
- Cleaning – proses pembersihan drum mesin dari sisa serbuk toner
- Finishing – kertas dengan gambar hasil fotokopi keluar dari mesin